profil band nidji

NIDJI
 
DI RANAH musik tanah air, nama NIDJI termasuk band yang digolongkan 'rising-star' lantaran melejit dan langsung menapak ke deretan band-band papan atas di Indonesia. Tak cuma itu, warna musiknya “meski sempat dianggap enjiplak”akhirya malah menjadi salah satu trend yang diperhitungkan.
               Sedikit tentang NIDJI…hmmmm mereka Merupakan grup musik yang berkomposisi enam orang asal Jakarta yang terdiri dari Giring (vokal), Rama dan Ariel (guitar), Adrie (drum), Andro (bass) dan Run-D (keyboard). Nidji merupakan penyempurnaan nama dari kata NIJI yang diambil dari bahasa Jepang yang berarti pelangi. Para personil telah menyukai dan menyetujui konsep dengan nama itu, karena kata Nidji sangat merefleksikan warna musik mereka yang beragam serta berbeda satu sama lain, namun bias membiaskannya dalam satu warna musik. Konsep musik Nidji adalah modern rock yang memadukan unsur-unsur lain, seperti progresif, funk, alternatif, dan pop.
             Grup-grup band yang secara tidak langsung mempengaruhi dan menjadi inspirasi terhadap corak musik Nidji, antara lain L'Arc-en-ciel, Coldplay, Goo Goo Dolls, U2, Radiohead, Smashing Pumpkins, The Verve, Dave Matthews, The Killers, Keane, dan sebagainya. Album pertama Nidji adalah Breakthru'. Album kedua Nidji adalah Breakthru' (English Version). Album ketiganya berjudul Top Up yang telah dirilis pada bulan November 2007.
               Sejarah awal terbentuknya band Nidji  yaitu diceriyakan dari persahabatan antara Rama dan Andro. Persahabatan mereka berkembang terus dalam dunia musik. Selanjutnya bersama Ariel yang telah bergabung dengan mereka, terciptalah sebuah lagu berjudul "Maria". Namun lagu itu belumlah sempurna dan masih membutuhkan sebuah vokal. Kemudian mereka bertemu dengan Giring yang selanjutnya dapat melengkapi lagu "Maria" dengan mengisi vokal pada lagu tersebut. Setelah itu, Andro merekomendasikan Adri yang sebelumnya telah sering melakukan jam session bersamanya untuk menempati posisi sebagai drummer. Mereka berempat (Ariel, Andro, Adri dan Giring) lalu menghubungi Rama yang sempat terpisah sebelum terciptanya lagu "Maria" untuk mencoba bermain music bersama hingga akhirnya menemukan kecocokan visi dan misi. Pada awal Februari tahun 2002, terbentuklah Nidji dalam formasi awal. Lalu pada awal April tahun 2005, Nidji menambah personilnya sehingga berjumlah enam, yaitu seorang keyboardist bernama Randy yang merupakan sahabat dari Giring, sang vokalis. Gaya 'memetik jambu' Giring saat menyanyi membuat Nidji menjadi band yang unik dan atraktif. Perjuangan mereka memang tidak mudah. Sempat memilih aliran-aliran musik yang berbeda-beda, akhirnya mereka sepakat mengiarkan NIDJI. “Yang paling susah adalah menyatukan visi.
Seperti disebutkan diatas, kami memiliki selera musik yang berbeda satu sama lainnya. Lebih dari 3 tahun kami melakukan trial and eror. Tidak gampang lho menyatukan visi tersebut. Belum lagi kesempatan manggung juga sangat jarang. Tapi syukurlah, semua bisa dilalui, sampai akhirnya kami menyelesaikan album kami,” aku Giring kepada TEMBANG.com beberapa waktu lalu. NIDJI sempat dituding hanya meniru band-band besar juga. “Musik kami memang mendapatkan masukan dari berbagai jenis musik seperti pop, alternative sampai brits musik. Tapi bukan berarti kami menjiplak musik orang.
               Kami membuat musik secara jujur, maksudnya ide itu memang muncul dari diri kita sendiri. Kalau jenis musik yang kami mainkan, bisa disebut pop alternative, tapi sebenarnya yang lebih bisa menilai jenis musik kami adalah para pendengar kami,” tambah Andro nimbrung. Album barunya, TOP UP masih berkutat soal cinta. Malah kabarnya, punya sisi eosioal yang lebih dalam karena banyak yang dirangkum dari pengalaman pribadi personilnya. “Lagu-lagu yang kami buat justru dari pengalaman yang pernah kita alami, misalnya cinta ditolak, cinta dengan perbedaan agama atau banyak hal yang kita alami. Bisa berawal dari curhat dari salah seorang diantara kita, terus malah muncul ide membuat lagu. Karena dari pengalaman pribadi, kayaknya membuat lagu bisa mengalir begitu saja. Membuat lagu bisa dikatakan susah-susah gampang sih. Kalau kriteria sebuah lagu yang baik sebenarnya cukup relatif. Tapi alangkah baiknya kalau kita bisa membuat lagu yang jujur dari perasaan kita sendiri, dan sedapat mungkin lagu ini bisa dinikmati.” Album keduanya sendiri masih menuai sukses, meski secara materi sebenarnya tidak jauh lebih baik.  Apapun alasan dan tudingannya, NIDJI bergerak naik menjadi band baru yang diperhitungan.
               Kini, band berawak Giring [vokal], Rama [gitar], Ariel [gitar], randy [kibord], Andro [bass], dan Adri [drum] kembali dengan musikalitas yang dijanjikan lebih fresh dan menjanjikan di album kedua 'TOP UP'. Seperti apa? Secara musikalitas, NIDJI lebih cerdik memanfaatkan sound-britisnya. Kemudian ornamen synthezer juga lebih terasa. Coba perhatikan single 'BIARLAH' yang jadi jagoan. Kabarnya, lagu yang dibuat dari pengalaman pribadi Giring ini sering dinyanyikan dengan emosional oleh Giring. Ornamen dance-nya lebih terasa, mengingatkan kepada penulis dengan single 'Disco Lazy Time' dalam versi yang temponya turun. Mungkin yang rada menarik justru di lagu 'PULANG' yag terkesan jadul banget. Usut puya usut, NIDJI memang memasukkan sound-sound vintage supaya kesan lawasnya terasa. Lagu ini mengingatkan penulis pada cemprengnya lagu-lagu asli The Beatles. Cukup seronok dan membuat kita meleleh. Mau dengar NIDJI yang rada kentang? Perhatikan single 'AKHIR CINTA ABADI'. Entah kenapa, lagu ini kok tedengar sangat cengeng, meski suara Giring terdengar makin menyayat dan matang sebenarnya. Tapi feeling penulis, single ini kalau dibuat klip, bisa jadi bakalan melelehkan fans NIDJI. Lagu pasaran yang lumayan... [maaf, rada berbahasa Inggris, seperti NIDJI], album ini punya progress di beberapa lagu, tapi juga penurunan tensi di beberapa lagu. Penurunan itu drastis, walaupun album ini bisa dibilang punya sound dan lirik yang lebih tajam.
               Apapun yang orang bilang tentang NIDJI, mereka kini seadng menikmati sukses. Meski begitu, mereka juga anak-anak muda yang kadang bisa jadi menyebalkan, reseh atau menjengkelkan. Mereka bisa uring-uringan ketikakonser dan harus mennggu waktu lama untuk naik pe panggung. “Menunggu. Ini yang paling menyebalkan. Saat akan manggung, kami kadang berlama-lama menunggu untuk check sound, menunggu untuk bergiliran naik di atas panggung, atau menunggu saat dalam perjalanan menuju tempat konser. Kadang saat menunggu tersebut kami tidak bisa berbuat apa-apa, hal inilah yang sering membuat kami bosan. Tapi saat berada di atas panggung, hal-hal yang menyebalkan ini hilang. Kami menjadi bersemangat, apalagi jika melihat apresiasi penonton yang baik terhadap aksi kami. Melihat mereka menikmati konser kami dan hafal lirik dari lagu kami,biasanya menambah semangat kami diatas panggung. Inilah yang paling menyenangkan saat menggelar konser.”
               Menariknya, selain penggemar, NIDJI pun punya nidji-haters. Mereka adalah orang-orang yang tidak menyukai band ini. “Untungnya saat ini kami bisa diterima oleh masyarakat dengan baik. Tapi tidak selalu hal ini yang kami terima. Ada kelompok Nidji Haters, yaitu kelompok yang tidak menyukai kesuksesan kami. Hal ini memang kami akui. Hal seperti ini wajar saja terjadi bagi band pendatang baru seperti kami. Tapi bukan berarti hal ini dijadikan halangan langkah karier kami. Tapi justru bisa dijadikan semacam pemacu semangat eksistensi Nidji di panggung musik Indonesia.” Ada satu pengakuan yang jarang diungkap oleh Giring. Vokalis kribo ini ternyata ngefans berat dengan Ariel, vokalis Peterpan. Yang bener? “"Jujur dulu, waktu belum kayak sekarang, gue ngefans banget sama Ariel dan Peterpan. Gue merasa mereka itu hebat bisa mencuat dengan cepat. Dari situ gue mulai terpacu bahwa gue harus seperti dia," ungkapnya. Layaknya fans kebanyakan, pria berambut kriwil ini juga mengaku, sangat takut saat bertemu untuk pertama kali dengan Ariel. Kini, bak cinta dipucuk ulampun tiba. Giring bersama bandnya, Nidji, ternyata tergabung dalam label rekaman yang sama dengan sang idola. "Awalnya saya takut mau foto bareng. Takut Ariel sombong….Ya sudah,akhirnya gue memberanikan diri mumpung ketemu dan gue berdoa supaya enggak ditolak minta foto bareng.
               Ternyata dia langsung mau dan baik banget," ujarnya. "Gue enggak mengira dan merasa senang bisa satu label sama dia. Pokoknya, dari pengalaman foto bareng itu jadi inspirasi buat gue. Walaupun sukses nggak boleh sombong karena waktu itu dia baik banget dan tetap asyik," imbuhnya. Kok bisa ya? Band ini juga pengalaman tidak enak ketika kudu konser di Aceh. Lantaran ada kesalahpahaman, Nidji dilarang manggung di Banda Aceh. Akibatnya, penggemar Nidji terpaksa "dikorbankan". Fans yang sudah membeli tiket demi menyaksikan aksi Giring dan kawan-kawan itu, hanya bisa gigit jari. Tiket konser Nidji tersebut sudah terjual 4.000 lebih. Karena takut penonton menuntut haknya, Nidji dan band lain yakni Bio serta Republik meminta perlindungan Poltabes Banda Aceh. “Kita waktu itu kecewa karena tidak jadi manggung. Kedepannya kita berharap semua pihak bisa lebih profesional," ujar Giring, vokalis Nidji. Gara-gara larangan menggelar konser itu, Nidji terpaksa menginap di Ruang Pelayanan Khusus Poltabes Banda Aceh untuk menghindari amukan massa yang marah karena konser dibatalkan. “Yah pengalaman menarik yang tidak enak sebenarnya,” celetuk Giring. “Kami memiliki banyak obsesi, misalnya bisa konser tunggal di event yang besar. Atau berkolaborasi dengan band papan atas internasional. Tapi bagi kami eksistensi adalah hal yang paling penting. Banyak band yang akhirnya tidak eksis lagi setelah beberapa saat terbentuk. Kami tidak ingin seperti itu. Kami ingin bisa tetap eksis terus di industri musik tanah air,” ujar Giring menanggapi banyaknya band yang sukses tapi kemudian mati pelan-pelan eksistensinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar